Senin, 17 Juli 2017

Bau Mulut Lenyap Dengan Ekstrak Kopi Hijau

Jakarta, Untuk Anda penggemar makanan jengkol atau petai, mungkin saja sebaiknya minum kopi sesudah konsumsi makanan pembuat nafas bau itu. Beberapa peneliti sudah menunjukkan kalau ekstrak kopi hijau bisa menyingkirkan bau mulut. Umumnya sesudah minum kopi, mulut juga akan merasa agak sepat serta mempunyai bau yang ciri khas.

Namun nyatanya ekstrak kopi yang di teliti oleh beberapa pakar malah bisa menghindar perkembangan bakteri yang menyebabkan bau mulut. " " Kebanyakan orang menduga kalau kopi mengakibatkan nafas bau, " " tutur Mel Rosenberg, seseorang spesialis nafas dari Tel Aviv University seperti diambil dari LiveScience, Senin (12/10/2009). " " Namun itu juga tidak salah. Kopi memanglah mempunyai dampak dehidrasi untuk mulut, serta juga akan makin merasa saat tercampur dengan susu.

Apabila kombinasi itu didiamkan, juga akan berlangsung fermentasi dalam mulut yang juga akan mengakibatkan nafas bau, " " terang Rosenberg. Tetapi dampak itu cuma satu diantara dampak kopi hijau saja. Dampak yang lain yang diketemukan peneliti malah berlawanan, yakni kopi dapat menyingkirkan bau mulut. Kok dapat? Rosenberg serta partnernya coba mengkaji bakteri yang menghasilkan bau mulut pada air liur responden sesudah konsumsi kopi. Berlainan dengan perkiraan terlebih dulu, peneliti malah temukan komponen dalam kopi yang dapat menghindar perkembangan bakteri serta bau mulut.

Komponen yang belum juga di ketahui namanya itu malah menghalangi perkembangan bakteri penyebabnya nafas tidak enak di mulut. Pada akhirnya Rosenberg juga coba mengisolasi komponen penghalang (anti) bakteri itu untuk di teliti selanjutnya. Dalam pertemuan The International Society for Breath Odor Research di Jerman, Rosenberg menyebutkan kalau penemuan itu dapat jadikan referensi oleh beberapa aktor industri mouthwash (pencuci mulut), permen mint serta permen karet untuk meningkatkan product pembasmi bau mulut kopi hijau.

"Yang dapat dipakai untuk industri-industri itu bukanlah kopinya, namun komponen aktif dari ekstrak kopi itu yang masih tetap kami cermat sampai sekarang ini," tutur Rosenberg.